Surga Yang Sering Terabaikan



Surga Yang Sering Terabaikan
Oleh : Sopari
(Mahasiswa Semester 5 jurnal 1, Program S1 Komunikasi UNSERA)


Pernahkan terlintas dalam benak sanubari anda apa arti sebuah kebahagiaan ? jika semua tahu dan paham bahwa sejatinya setiap manusia pasti mendambakan sebuah kehidupan yang damai, tentram, dan mempunyai keluarga yang sayang dan selalu memberikan contoh kebaikan. Terkadang manusia hidup lupa dengan apa yang disebut kebahagian, kasih sayang, bahkan sampai di puncak yang tertinggi sekalipun yaitu surga yang sering terabaikan. Simbol kasih sayang hari ini sejatinya hanyalah sebuah kepedulian. Agar kita tahu betapa berharganya sosok makhluk Tuhan yang derajatnya tiga tinggkat dari makhluk sesama yang lain. Ibu, begitulah dia dipanggil. Sapaan hangat seorang anak kecil yang terlahir di Kota Warteg dan sering kali berpindah tempat dan bahkan dengan kesetiaannya ibu rela lelah dan letih demi kebahagiaan keluarganya. Setiap hembusan nafasnya yang menghembus dikala itu, sungguh sangat agung dan menciptakan kedekatan emosional antara si kecil dan ibunya.

Dalam hening malam, hari berganti hari selepas berpisahnya dengan sosok pemimpin keluarga yang dengan tanggungjawab lain menjaga kesatuan bumi pertiwi ini, ibu tidak pernah merasa lelah. Bahkan diera tekhnologi saat itu hanyalah surat menyurat dan telepon dengan sambungan jarak jauh ia masih tetap tegar membesarkan anak-anaknya. Karena kehebatannya mengurus anak-anaknya yang menjadi tumpuan masa depannya kelak. disitulah terkadang kita lupa akan surga yang nampak didepan mata. Setiap hari tidak pernah mengeluh, anaknya banyak, sehingga ibu terlihat begitu kerepotan.

Datang surat yang mengabarkan bahwa sosok pemimpin dalam keluarganya gugur. Air mata kebahagiaan dan bangga akan sosok pemimpin pun mengalir dipipi sang ibu. Dia  memberikan petuah kepada anaknya , jika nanti diantara kalian ada yang mengikuti jejak nya, ibu hanya berpesan jadilah penegak yang baik, yang jujur, dan selalu ingat akan Tuhanmu.


 Hari demi hari lambat laun semua itu berubah dan mencair seperti biasa. Ya begitulah sejatinya manusia, ada saatnya datang dan ada waktunya pergi. Tapi hal yang harus kita ingat kebahagiaan yang sejati bukan di dunia ini. Di hari ibu ini, dimana seluruh perempuan berbangga dengan apa yang telah Tuhan anugrahkan kepadanya. Sepertinya tidak cukup dengan tebusan emas Freeport di pulau hitam yang tiap hari dikeruk oleh bangsa lain, tidak cukup dengan hasil penjualan minyak dunia, tidak cukup dengan apartemen yang mewah nan megah di kota besar, semua itu tidak berharga jika di sandingkan dengan pengorbanan seorang ibu. Kawan semua, jangan pernah sakiti sosok surga yang satu ini, dan jangan pernah mengabaikannya. Sayangilah dia karena tanpa dia semua itu tidak berarti.

Dihari yang bahagia ini, untuk sosok perempuan tangguh yang ada di Jepangnya Indonesia saat ini, tertorehlah sebuah lirik lagu yang sederhana namun jika kita menghayati lirik demi lirik pasti akan terasa betapa besarnya kasih sayang seorang ibu. Selamat hari ibu wahai ibu tercinta.  Ini lagu untuk mu dan untuk semua ibu yang ada di dunia

Ciptaaan : MS Moechtar
                                                Kasih Ibu

Kasih ibu, kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sayang surya menyinari dunia

            Tidak ada seorang ibu di dunia ini, dimana pun berada yang mengharapkan balasan lebih oleh anak-anaknya. Seorang ibu akan bangga dan tersenyum jika melihat anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Setidaknya buatlah ibu tersenyum dan beri dia kasih sayang dengan cara yang baik.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »