Kamis, 14 Januari 2016
SERANG – Negeri ini sangatlah butuh generasi mendatang yang bisa merubah negeri ini menjadi lebih baik lagi dan lebih berkembang di massa yang akan dating. Tak luput orang tua berlomba – lomba bekerja keras untuk menyekolahkan buah hati tercinta nya sampai ke perguruan tertinggi agar dapat mencapai cita – cita yang di inginkan dan menjadi anak yang membanggakan bagi nusa maupun bangsa juga agama.
Tugas seorang anak tak lain adalah belajar menuntut ilmu di sekolah dan patuh kepada orang tua, selain menuntut ilmu di sekolah belajarpun bisa dimana saja seperti di rumah, tempat les, perpustakaan, dan lain sebagainya.
Namun berbeda dengan anak – anak lainnya yang setiap harinya pergi bersekolah untuk menuntut ilmu. Saat jam sekolah, sejumlah anak - anak jalanan yang masih terbilang belasan tahun ini dan masih duduk di sekolah dasar terlihat sedang beraktivitas mencari nafkah untuk hidupnya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B). Mereka mencari nafkah dengan cara menjadi juru parkir. Bahkan beberapa anak diantaranya tanpa diminta menutupi jok kendaraan bermotor pengunjung dengan kertas dan kardus kemudian meminta imbalan kepada si pemilik kendaraan tersebut.
Hampir setiap hari, anak-anak tersebut menghabiskan waktuya untuk terus berakitivitas menjadi juru parkir demi mendapatkan uang dari pengunjung yang parkir di wilayahnya.
Saat ditemui untuk di mintai keterangan salah satu anak jalanan yang berpfose sebagai juru parkir ini yaitu Toni mengaku menjadi juru parkir untuk mendapatkan uang jajan. Bocah ini mengaku tidak ada yang menyuruh, hanya ikut-ikutan dengan teman-teman lainnya. “Ikut – ikutan teman saja, agar mendapatkan uang buat jajan sehari - hari,” jelas Toni yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar, Kamis(14/1).
Sigit, salah satu pengunjung kantin secara pribadi merasa tidak terganggu karena anak-anak tersebut tidak mengamen. Tapi melihat usia anak, dan mengetahui kewajiban pemerintah, Sigit mengaku miris melihat kondisi tersebut terjadi di tengah-tengah pusat pemerintahan. “Saya habis dari Dindik, buat makan saja, tapi lihat ini saya kaget. Kok bisa di pusat pemerintahan ada anak – anak jalanan di jam sekolah dibiarkan saja seperti ini,” jelasnya. (Kiki Ariyani)