Si Arang Yang Terlupakan

Si Arang Yang  Terlupakan
Jumat, 1 Januari 2016  14:25WIB


Lokasi penjualan arang di pasar lama kota Serang

SERANG – Semarak dan meriahnya pergantian tahun memang dirasakan seluruh umat dibelahan bumi manapun, akan tetapi meriahnya tahun baru 2016 ini tidak begitu dirasakan oleh para pedagang arang yang berada disepanjang trotoar pasar lama kota Serang. Hal tersebut dikarenakan pembeli arang tahun ini mulai berkurang.
Tradisi masyarakat Indonesia ketika tahun baru adalah pergi jalan-jalan untuk melihat kembang api atau hanya dirumah untuk berumpul bersama keluarga sembari membakar makanan favorit mereka. Tetapi tahun ini kebiasaan tersebut mulai berkurang dan membuat pendapatan dan penjualan arang mulai berkurang.
“tahun ini peminatnya sedikit sekali untuk membeli arang. Tidak seperti tahun kemarin walau hujan juga banyak yang beli arang untuk bakar-bakaran” keluh Ani (40) penjual arang yang sudah berjualan selama 10 tahun belakangan ini merasa pendapatannya menurun saat tahun baru 2016.
Tiap tahun masyakarat membeli arang batok dan arang kayu sebanyak 5 kantung plastik sampai 10 kantung plastik, tetapi tahun ini hanya 3 hingga 5 kantung plastik saja. Satu kantung plastik arang batok dibandrol harga hanya Rp.10.000,- perkantung plastik dan Rp.10.000,- untuk 3 kantung plastik arang kayu. Harga yang terjangkau tetapi peminat untuk membeli arang berkurang pada pergantian tahun menuju 2016 ini.
Diduga masyarakat tahun ini lebih memilih diam dirumah untuk tidak melakukan kegiatan apapun dan juga sebagian ada yang pergi keluar kota untuk merayakan malam pergantian tahun. Hal ini menyebabkan masyakarat yang membeli arang berkurang.

(VikaKomalasari:Jurnal1:51113069) 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »