Kesulitan Bangun Pagi
oleh: Neneng Maya Fatiasari
Usia remaja berkisar 10-18 tahun. Anak-anak usia remaja ini membutuhkan tidur waktu tidur 9-10 jam sehari. Usia remaja adalah saat anak mengalami pubertas. Memasuki periode ini, tubuh remaja akan menyesuaikan diri termasuk waktu jam tidurnya. Saat pubertas tubuh remaja akan mengalami pergeseran waktu tidur malam sekitar 2 jam dan kebanyakan tidak akan bisa tidur di bawah jam 11 malam.
Ketika
puber, tubuh remaja akan mengalami perubahan hormon dan hormon melatonin yang
merangsang tubuh cepat tidur juga tertunda produksinya. Bisa saja orangtua
menyuruh anak masuk kamar dan tidur jam 10 malam tapi yang terjadi si anak
hanya melihat langit-langit kamar dan mungkin baru akan mengantuk sekitar pukul
1 pagi. Itulah yang menyebabkan remaja kesulitan bangun pagi. Karena jadwal
tidurnya lebih larut sementara kebutuhan tidurnya 9 jam yang membuatnya sangat
tersiksa bangun di pagi hari.
Gangguan
yang bisa memperparah tidur lebih sulit harus di hindari, seperti:
- Jauhi minuman kafein dan nikotin yang dapat mengganggu tidur.
- Hindari permainan komputer sebelum tidur.
- Hindari berdebat dengan remaja sebelum tidur.
- Hindari tidur dengan sinar komputer atau TV yang berkelap-kelip di kamarnya.
- Hindari cahaya terang di malam hari sebaiknya matikan lampunya saat tidur yang akan mempercepat produksi hormon melatonin dan hal-hal yang mengganggu lainnya.
Dan cara pencegahannya bisa dengan mencari kesibukan
lain selain sekolah atau belajar, seperti:
- Bermain sejenak untuk menghilangkan rasa tegang atau stres akibat belajar.
- Mengikuti ekstrakulikuler
di sekolah seperti olahraga dan mempelajari kesenian.
Hal itu bisa mengantisipasi terjadinya tidur larut malam. Tubuh akan terasa lelah setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sehingga sedikit demi sedikit akan mulai terbiasa tidur cepat.